Hasil analisis penilaian pembelajaran pada salah satu kegiatan inovasi pembelajaran yang dilakukan
- KD 3.5 K13 SMP Kelas 9 Topik Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar.
- Tujuan Pembelajaran menentukan dan membuktikan unsur intrinsik karya sastra latar tempat dan latar waktu pada cerpen yang dibaca.
- Strategi; menerapkan model pembelajaran Problem based learning PBL menggunakan model pembelajaran inovatif; menggunakan media TIK, WhatsApp Grup, Laman Web, eBook, salindia materi.
- Proses; mencari informasi model pembelajaran Problem based learning PBL dan pembelajaran inovatif. Merancang perangkat pembelajaran (RPP, bahan, media, menentukan dan menetapkan instrumen penilaian asesmen) sesuai dengan karakteristik materi pelajaran. melaksanakan aksi pembelajaran dan melakukan evaluasi pembelajaran.
- Sumberdaya yang diperlukan; internet dan perangkat aksesnya (Handphone; laptop) untuk mencari bahan pembelajaran; membuat bahan pembelajaran dan menampilkan pembelajaran. Infocus untuk menampilkan bahan presentasi. Speaker sebagai perangkat tambahan untuk tayangan video dan audio. Mikrofon sebagai tambahan agar suara rekaman aksi dapat tertangkap dengan jelas. Sumberdaya lain yang diperlukan adalah papan tulis dan penghapus, spidol, pena, kertas.
- Evaluasi; Assessment of learning, masing-masing peserta didik menjawab soal tes tertulis moda daring di quizizz.
Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah adalah literasi
dan penggunaan model pembelajaran
inovatif. Hal ini dipilih berdasarkan hasil asesmen nasional tahun 2023
rapor pendidikan SMPN 2 Kahayan Hilir berwarna orange. Dari hasil evaluasi akar penyebab masalah, kajian
literatur, wawancara dan pengamatan, diketahui kemampuan literasi peserta didik
sedang (57,78%) karena pada salah
satu indikator kompetensi membaca teks
sastra belum optimal. Selain itu pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran juga belum optimal; pembelajaran masih bersifat teacher centred.
Laporan Best Practice ini penting dibuat dan dibagikan untuk menunjukkan praktik baik yang sudah
dilakukan; sebagai bentuk tindak lanjut penyelesaian akar penyebab masalah.
Selain itu best practice ini juga dimaksud untuk berbagi pengalaman,
memberi motivasi kepada orang lain/ rekan sejawat sesama pendidik agar berbuat
yang terbaik kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran; visi,
misi sekolah, tujuan pendidikan nasional; amanat UUD’45 alinea ke 4
“...mencerdaskan kehidupan bangsa …”.
Tantangan
untuk penyelesaian akar penyebab masalah
hasil asesmen nasional pada rapor pendidikan SMPN 2 Kahayan Hilir berwarna orange dengan kualifikasi nilai sedang (57,78%) di bidang literasi pada kompetensi membaca teks
sastra; adalah kurang terbiasanya menggunakan model-model pembelajaran inovatif.
Tantangan lain untuk mencapai tujuan tersebut adalah kemampuan menggunakan
sarana TIK untuk pembelajaran.
Dampak dari aksi
penerapan model pembelajaran PBL menggunakan model pembelajaran inovatif untuk penyelesaian akar penyebab masalah literasi pada kompetensi membaca teks
sastra dari hasil assessment of learning menggunakan quizizz diperoleh nilai rata-rata 81% dari
24 sampel. Berdasarkan hasil assessment
of learning tersebut nilai peserta didik kemudian diproses untuk mengetahui
capaian tujuan pembelajaran dan rencana tindak lanjut seperti pada tabel
analisis capaian tujuan pembelajaran terlampir. Dari hasil analisis tersebut diketahui 84%
peserta didik memperoleh nilai di atas KKM 65. Dengan demikian, simpulan
praktik ini adalah berhasil karena
tujuan pembelajaran tercapai dengan dibuktikan 84% peserta didik telah mencapai
KKM. Dampak lainya adalah peserta didik merasa senang, mudah memahami
pembelajaran. Hal ini diketahui dari refleksi yang disampaikan peserta didik
terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.